Bos Pembisnis Teknologi Ternama Membatasi Teknologi

Bos Pembisnis Teknologi Ternama Membatasi Teknologi Di Keluarganya

Bos Pembisnis Teknologi Ternama Membatasi Teknologi – Zaman sekarang semuanya sudah serba digital. Masyarakat dari berbagai kalangan, mulai dari orang tua hingga anak-anak di dunia rata-rata memiliki ponsel pintar atau smartphone pribadi. Smartphone saat ini dianggap sebagai barang penting yang wajib dimiliki dengan segudang fungsi.

Walaupun mereka menguasai teknologi dunia, mereka tidak membiarkan keluarga mereka ‘dikuasai’ teknologi begitu saja. Ya, Business Insider mencatat, bagaimana 7 bos perusahaan teknologi ini membatasi teknologi di keluarganya. http://www.shortqtsyndrome.org/

Pionir seperti Bill Gates dan Steve Jobs sudah lama dikenal publik bahwa mereka menerapkan akses terbatas pada anak-anak mereka. Bahkan, mereka memperingatkan keluarga agar jangan membiarkan anak-anak menghabiskan terlalu lama di depan layar. https://www.benchwarmerscoffee.com/

Dilansir dari Business Insider, Temali akan membahas bagaimana 7 CEO dunia membatasi teknologi bagi keluarganya. Termasuk Bill Gates, Steve Jobs, Sundar Pichai, dan lain sebagainya.

1. Bill Gates

Bos Pembisnis Teknologi Ternama Membatasi Teknologi Di Keluarganya

Bill Gates (Penemu Microsoft): Tidak memperbolehkan anak-anaknya punya ponsel hingga usia 14 tahun

Gates mengatakan, ia tergugah untuk menetapkan batasan yang lebih ketat pada teknologi pada anak-anaknya setelah menyadari bahwa putri sulungnya terlalu banyak bermain video game.

Gates mengatakan meskipun ada banyak manfaat dari alat digital, penting pula untuk mengakui bahwa penggunaan berlebihan dapat merusak.

Bill Gates juga menilai, penggunaan gawai yang berlebihan akan berdampak buruk bagi kesehatan mata. Selain itu waktu akan tersita dengan percuma jika sudah kecanduan dengan gawai. Begitu pula dengan Steve Jobs.

Ia melarang anak-anaknya menggunakan gawai karena tak ingin kehilangan waktu bermain bersama mereka. Ia pun khawatir anak-anaknya tidak akan peduli pada lingkungan jika sudah kecanduan.

2. Sundar Pichai (CEO Google)

Bos Pembisnis Teknologi Ternama Membatasi Teknologi Di Keluarganya

Anak 11 tahunnya tidak memiliki ponsel. Televisi hanya bisa dihidupkan di saat-saat tertentu.

CEO Google Sundar Pichai membatasi waktu melihat televisi dan membuatnya susah diakses. Kebijakan ini sempat membuat konflik internal di keluarganya. Meskipun begitu, Pichai tetap berupaya.

Selain memantau berapa banyak waktu yang dihabiskan anak-anaknya menggunakan teknologi, Pichai mengatakan ia mencoba mengurangi penggunaan ponsel dan komputernya sendiri.

3. Steve Jobs (Founder Apple)

Waktu makan malam bersama keluarga tidak boleh ada gadget, tetapi dipergunakan untuk saling berkomunikasi tatap muka. Walter Isaacson, penulis biografi Steve Jobs menceritakan bahwa setiap makan malam, Jobs dan keluarganya membahas buku-buku, sejarah dan berbagai hal.

“Tidak ada yang pernah mengeluarkan iPad atau komputer. Anak-anak tampaknya sama sekali tidak kecanduan perangkat. ”

Bahkan, anak-anak Jobs bahkan sempat belum mencoba iPad walaupun sudah populer. “Mereka belum menggunakannya. Kami membatasi berapa banyak teknologi yang digunakan anak-anak kami di rumah,” ujar Jobs kepada The New York Times.

4. Satya Nadella (CEO Microsoft)

Bernegosiasi dengan anaknya soal apa saja hiburan dan informasi yang dikonsumsi anaknya. Satya dan istrinya Anu Nadella rajin mengawasi penggunaan teknologi anak-anak mereka. Sampai-sampai, ada pula laporan mingguan tentang penggunaan komputer anak-anak mereka.

“Teknologi untuk hiburan selalu menjadi negosiasi di rumah kami. Seperti ada berapa film, video game macam apa, ”kata Anu.

5. Alexis Ohanian (Cofounder Reddit)

Merencanakan penggunaan teknologi untuk anak perempuannya

Bersama istrinya, petenis Serena Williams, Alexis Ohanian mengatakan jika mereka merencanakan untuk membatasi penggunaaan teknologi anak mereka ketika beranjak dewasa.

“Saya benar-benar berharap untuk bermain video game dengannya ketika dia lebih tua. Tapi sangat penting dia punya waktu untuk hanya dengan pikirannya dan balok-balok mainannya.”

6. Mark Cuban (Investor dan Shark Tark Star)

Memasang special routers di rumahnya, supaya bisa memonitor anak-anak mereka bagaimana memakai internet.

Mark Cuban, investor miliarder dan “Shark Tank,” awalnya membuat sistem penghargaan bagi anak-anaknya untuk mendapatkan waktu layar. Semisal, untuk setiap satu jam membaca, anak-anaknya akan mendapatkan Netflix selama dua jam.

Tapi begitu anak-anaknya menemukan cara untuk mengakali aturan tersebut- seperti meminjam kata sandi Netflix teman Cuban  memutar otak.

Ia memasang routers khusus yang dapat mendeteksi aplikasi apa yang digunakan anak-anaknya. Ia juga punya opsi untuk mematikan aktivitas internet anak-anaknya jika berlebihan.

7. Evan Spiegel (CEO Snapchat)

Membatasi waktu penggunaan layar maksimal 1,5 jam per minggu untuk anak 8 tahunnya. Masa kecil Spiegel tidak dibiasakan menonton TV. Ia mengatakan, hal itu memaksanya untuk membaca, membangun sesuatu, dan berpikir untuk dirinya sendiri.

Suami dari model Miranda Kerr ini mengatakan kepada Financial Times, bahwa ia ingin memberikan manfaat yang sama kepada anaknya. Meskipun itu tidak selalu berarti dia ingin sepenuhnya memotongnya dari teknologi.

8. Orang tua di Sillicon Valley

Sebuah survey pada tahun 2017 yang dilakukan oleh Sillicon Valley Community Foundation mengungkapkan bahwa meskipun dikelilingi oleh teknologi tinggi, 907 orang tua di Sillicon Valley sangat memperhatikan dampak teknologi terhadap anak-anaknya.

Melansir Business Insider, para orang tua tersebut menilai bahwa teknologi berpotensi membahayakan anak-anaknya. Oleh karena itu, banyak orang tua yang membatasi atau melarang penggunaan gawai pada anak-anaknya. Tren tersebut mengikuti para eksekutif tinggi di bidang teknologi yang telah membatasi penggunaan gawai pada anaknya beberapa tahun belakangan.

9. CEO Youtube Susan Wojcicki

mengungkapkan bahwa ia tidak mengizinkan anaknya untuk menonton video melalui aplikasi secara bebas. Ia hanya mengizinkan anaknya untuk menonton video melalui versi aplikasi yang khusus diperuntukkan anak-anak, seperti YouTube Kids. “Saya mengizinkan anak-anak saya untuk menggunakan YouTube Kids, tetapi saya membatasi jumlah waktunya,” tutur Wojcicki dalam interview tersebut. Ia berpendapat bahwa segala hal yang berlebihan bukanlah hal yang baik.

Ia mengaku memberi batasan waktu untuk anaknya dalam menggunakan smartphone. Hal tersebut bertujuan agar anak-anaknya dapat berinteraksi satu sama lain tanpa smartphone.

“Saya memiliki waktu ketika saya mengambil semua smartphone milik anak saya. Terutama ketika kami sedang berlibur bersama. Itu karena saya ingin mereka berinteraksi satu sama lain,” kata Susan seperti yang dilansir dari Cult of Mac (15/8/2019).

Sikap Susan tersebut tak berarti ia menampik kepentingan smartphone dalam kehidupan. Baginya, smartphone memang penting dan bermanfaat, namun aka nada saatnya benda itu bersifat sebaliknya sehingga diperlukan keseimbangan dalam penggunaannya.

10 Pierre Laurent

Adalah seorang eksekutif teknologi San Francisco Bay Area dan direktur Waldorf School of the Peninsula, sebuah sekolah swasta populer Silicon Valley yang melarang penggunaan teknologi sampai murid berumur belasan tahun. Laurent, yang mengirim ketiga anaknya ke sekolah itu mengatakan kepada BBC bahwa pekerjaan tiga perempat dari sesama orang tua murid di sekolah itu berkaitan dengan teknologi.

Sekolah mengatakan kepada mereka untuk memperhatikan pengaruh merusak teknologi pada proses belajar anak.

“Anda tidak bisa belajar dan sepotong kecil kaca ketika Anda masih anak-anak. Anda harus menggunakan semua indra, Anda perlu dapat memberikan makanan kepada otak dengan apapun yang Anda miliki ,” kata Laurent.