Nodeflux Garap Teknologi Terbaru Untuk Solusi Perkotaan

Nodeflux Garap Teknologi Terbaru Untuk Solusi Perkotaan

Nodeflux Garap Teknologi Terbaru Untuk Solusi Perkotaan – Teknologi membantu manusia untuk menyelesaikan berbagai masalah kehidupan. Tidak hanya dalam skala kecil saja, seperti kehidupan sehari-hari, tetapi juga bisa dalam lingkup besar misalnya masalah perkotaan.

Seiring dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, penerapan smart city atau kota pintar semakin banyak dilakukan di berbagai belahan dunia. Didukung oleh kecanggihan teknologi, kita bisa menemukan solusi dari satu per satu masalah perkotaan dengan cara yang pintar. Salah satu kategori dari smart city adalah smart building atau bangunan pintar. https://west-sands-resort.com/

Nodeflux Garap Teknologi Terbaru Untuk Solusi Perkotaan

Adanya konsep smart city dengan didukung oleh teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) menjadi solusi untuk menyelesaikan masalah perkotaan dengan cepat, efisien dan berbiaya rendah. Melihat peluang yang baik dalam konsep smart city, startup Nodeflux serius untuk mengembangkan teknologi Vision AI yang ditujukan menyelesaikan masalah perkotaan dengan cara yang pintar, efisien, dan tidak memerlukan biaya yang tinggi.

Co-Founder sekaligus CTO Nodeflux, Faris Rahman, menjelaskan teknologi Vision AI yang dikembangkan oleh Nodeflux hanya berdasarkan data-data CCTV yang diolah dengan teknologi machine learning dan deep learning.

Satu lagi karya anak bangsa yang berhasil mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. Dia adalah Nodeflux, startup artificial intelligence (AI) yang sukses meraih peringkat ke-25 pada September 2019 untuk penilaian algoritma pemrograman Face Recognition Vendor Test (FRVT) dari National Institute of Standards and Technology (NIST).

Nodeflux bersaing dengan lebih dari 90 perusahaan teknologi AI terkemuka di dunia, termasuk China dan Rusia di kategori yang sama. NIST sendiri merupakan lembaga standarisasi dan salah satu laboratorium sains dan teknik tertua di AS. Lembaga ini didirikan pada 1901 silam.

Lembaga ini ingin menciptakan kompetisi unggul dalam perkembangan teknologi di seluruh dunia. Salah satu programnya adalah FRVT ini. Program FRVT menjadi tolak ukur kecanggihan teknologi pengenalan wajah berdasarkan pemrograman algoritma yang dimiliki sebuah perusahaan AI, serta dampaknya pada khalayak.

Nodeflux Garap Teknologi Terbaru Untuk Solusi Perkotaan

“Benchmark NIST sangat membantu para vendor yang memanfaatkan teknologi face recognition mendapat penilaian kualitas teknologi yang dimiliki,” ujar Co-Founder dan CEO Nodeflux, Meidy Fitranto, dalam siaran pers yang diterima , Kamis (26/9).

“Dengan peringkat ke-25 yang diraih Nodeflux untuk kategori Wild 1E – 4 dataset di antara vendor dari seluruh dunia, kami sangat bangga terhadap prestasi ini untuk membawa pengembangan teknologi asli Indonesia ke dalam kompetisi global,” sambung Meidy.

FRVT memiliki tiga kategori penilaian, yakni Visa, Mugshot, dan Wild Dataset dengan mengevaluasi kinerja identifikasi melalui berbagai skenario, etnik, gender, dan umur. Pengujian ini akan berguna untuk skenario di lapangan, misalnya pengawasan di perbatasan wilayah, akses ID, dan keamanan perkotaan.

Kategori Wild 1E – 4 dataset sendiri dirancang untuk menilai efektivitas teknologi dari memindai wajah yang berguna untuk sektor ritel dan ekosistem smart city, termasuk skenario pengawasan dan keamanan di keramaian.

Dengan begitu, Nodeflux menganggap teknologi pengenalan wajahnya ini dapat menjadi solusi keamanan dan keselamatan publik yang optimal, mulai dari pengawasan real-time seperti lewat CCTV, sistem absensi, hingga mendukung smart building untuk meningkatkan sistem manajemen pengunjung.

“Kami melihat konsep smart city yang paling awal adalah penggunaan CCTV yang sudah ada di mana-mana. Lalu saya dan teman saya Meidy melihat peluang bagaimana data-data CCTV ini bisa dikembangkan dan diolah untuk menyelesaikan masalah perkotaan sesuai dengan konsep smart city tadi,” kata Faris, dalam acara Nodeflux Beyond Media Gathering di Jakarta.

Lebih lanjut, Faris menjelaskan perusahaannya Nodeflux sejauh ini hanya bergerak dalam pengembangan di teknologi Vision AI dengan produknya Intelligent Video Analytics (IVA).

Banyak fitur dari teknologi Vision AI yang sudah dihasilkan oleh Nodeflux, bahkan beberapa di antaranya sudah diimplementasikan. Misalnya saja fitur face recognition yang dapat mengenali keberadaan seseorang selama di kawasan tertentu secara konsisten.

Sementara itu ada fitur people counting, yang dapat memonitor jumlah kuota pengunjung dan keramaian gedung secara efisien. Fitur Vehicle Counting dan Dwelling untuk memonitor jumlah kendaraan dan identitas kendaraan.

“Fitur-fitur yang kami hasilkan sudah banyak diimplementasikan oleh pemerintah dan lembaga yang bekerjasama dengan Nodeflux. Misalnya saja Pemprov DKI Jakarta sudah menggunakan untuk mengatur lalu lintas hingga membantu memantau ketinggian air,” terangnya.

Soal kiprah, Nodeflux sendiri sudah banyak terlibat dalam kegiatan besar di Indonesia. Misalnya saja membantu melakukan pemantauan kamera keamanan CCTV untuk Asian Games 2018 dan IMF-World Bank Group Annual Meeting 2018 di Bali.

Faris menjelaskan dalam dua event besar tersebut Nodeflux bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk menyediakan teknologi pengenalan wajah yang diaplikasikan di CCTV, tujuannya untuk memantau keamanan dan mengestimasi berapa banyak jumlah massa dari sebuah kerumunan.

Sebagai ibu kota Indonesia, DKI Jakarta memiliki sejumlah masalah perkotaan yang menyelimuti sejak lama. Salah satunya adalah banjir yang sulit untuk benar-benar diatas hingga sekarang.

Beberapa waktu lalu, penduduk kota Jakarta dikejutkan dengan banjir yang menerjang beberapa titik yang membuat sebagian warganya harus mengungsi ke tempat lebih tinggi.

Melihat dampak yang ditimbulkan, ada solusi yang tengah dijalankan oleh Pemprov DKI Jakarta bersama startup Nodeflux untuk mengurangi dampak banjir dengan teknologi Vision AI.

Adanya informasi awal yang didapat dari AI bisa mempercepat mengantisipasi banjir. Bantuan AI dapat membantu pekerjaan manusia.

Co-Founder sekaligus CTO Nodeflux, Faris Rahman, menjelaskan adanya teknologi Vision AI yang memantau pergerakan ketinggian air membuat informasi akan cepat tersampaikan dan penanganan dampak banjir akan lebih cepat.

Nodeflux menyediakan teknologi Water Level Detection yang diaplikasikan di beberapa CCTV yang terpasang di delapan titik berupa kali besar dan Pintu Air Manggarai. Tujuannya untuk memantau ketinggian air dan membantu memberikan informasi mitigasi bencana banjir.

“Adanya informasi awal yang didapat dari Vision AI bisa mempercepat mengurangi dampak banjir. Dengan bantuan AI akan membantu pekerjaan manusia. Kita pantau beberapa titik kali-kali besar di Jakarta dan tentunya Pintu Air Manggarai,” kata Faris, dalam acara Nodeflux Beyond Media Gathering di Jakarta, Selasa (30/4).

Kepala Satuan Pelaksana Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Jakarta Smart City, Octo Alexandro, menjelaskan sistem kerja teknologi yang dikembangkan oleh Nodeflux dengan sistem pemantauan yang berada di kantor Jakarta Smart City.

Data-data yang diolah oleh teknologi Vision AI akan langsung terhubung dengan sistem pemantau Jakarta Smart City. Kemudian, data tersebut menjadi dasar untuk mengerahkan petugas bersiaga menghadapi banjir dan menyampaikan informasi tersebut kepada warga.

“Sistem ini membuat koordinasi berjalan lancar dan cepat. Teknologi ini menghindari petugas melakukan kesalahan dalam  memantau ketinggian air, misalnya lelah atau malam hari yang sulit dipantau,” ungkapnya.

Tidak hanya fitur Water Level Detection, Nodeflux bersama Pemprov DKI Jakarta juga mengembangkan fitur License Plate Recognition yang bisa mendeteksi plat nomor kendaraan.

Nantinya fitur ini dikembangkan untuk mendeteksi plat nomor kendaraan palsu dan pajak kendaraan yang menunggak. Ada juga fitur Vehicle Counting dan Dwelling untuk memonitor jumlah kendaraan dan identitas kendaraan.